Minggu, 19 Mei 2013

Hippopotamus


Benedicta Rah Kalbu Aji (121434026)

Kuda Nil

Klasifikasi

Kerajaan   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo         : Artiodactyla
Familia      : Hippopotamidae
Genus       : Hippopotamus
Spesies     : Hippopotamus amphibius

Morfologi

Kuda Nil adalah hewan endemik dari Benua Afrika (Afrika Selatan). Hewan ini termasuk mamalia darat terbesar setelah gajah.  Tubuh kuda nil tidak ditutupi oleh rambut seperti pada mamalia umumnya. Ini menyebabkan kud nil senang menghabiskan waktunya berendam di dalam air supaya kulitnya tidak cepat kering. Saat berendam ia dapat menenggelamkan tubuhnya seolah-olah dengan sempurna, ini dikarenakan mata, hidung dan telinga kuda nil berada di atas kepalanya sehingga mereka tidak kesulitan melihat, menghirup udara dan mendengar walaupun berendam lama dalam air. Tubuh kuda nil besar namun memiliki kaki yang pendek. Kulit tubuh berwarna coklat gelap. Memiliki mulut yang sangat lebar, ini memudahkan mereka untuk menghabiskan banyak makanan.

Sistem Pencernaan
 Seperti pada hewan-hewan yang termasuk ordo Artiodactyla, sistem pencernaan kuda nil juga sama yaitu memamah biak atau yang kita kenal dengan Ruminansia. Hewan ini menelan makanannya dengan tanpa mengunyah halus makanannya dan akan melakukan regurgitasi (mengembalikan makanan yang tadi telah ditelan ke rongga mulut) yang kemudian akan ia kunyah lagi hingga halus untuk selanjutnya ditelan lagi. Lambung dibagi menjadi empat bagian yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Sistem Reproduksi
 Kuda nil termasukpolygynous, dimana dalam sekawanan kelompok kuda nil betina hanya ada satu kuda nil jantan. Masa kawin kuda nil biasanya terjadi selama musim kemarau, antara Februari dan Agustus, dan masa untuk melahirkan biasanya terjadi selama musim hujan, antara Oktober dan April.Seekor kuda nil betina hanya dapat melahirkan seekor anak setiap 2 tahun dengan masa kehamilan 8 bulan. Bayi kuda nil dapat lahir di darat atau di air dangkal. Saat lahir, bayi kuda nil memiliki bobot sekitar 45 kg. Seekor kuda nil dapat hidup sampai 40 tahun. Setelah lahir, bayi kuda nil akan bersama induknya untuk diajarkan cara bertahan hidup sampai cukup umur dan anaknya tersebut sudah dapat hidup mandiri.Anak yang baru dilahirkan biasanya sudah dapat berenang.


Sistem Endokrin
 Sistem endokrin meliputi suatu sistem yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Sistem endokrin berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.Terdiri dari beberapa kelenjar antara lain kelenjar Pituitari, kelenjar Tiroid, kelenjar Paratiroid.


Sistem Gerak

Sistem gerak pada kuda nil meliputi sistem rangka, sistem otot dan persendian. Dimana kerja dari sistem gerak ini saling mendukung. Sistem rangka merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka, menegakkan dan menopang tubuh, memberi bentuk tubuh, memungkinkan organisme untuk bergerak, dan melindungi bagian tubuh yang lunak seperi otak, paru-paru, dan jantung. Sistem otot adalah alat gerak aktif yang memiliki kemampuan berkontraksi dan relaksasi. Sistem persendian berfungsi menghubungan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya sehingga membentuk sistem rangka.


Sistem Pernapasan
Pengertian pernapasan secara sederhana yaitu proses pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2). Alat pernapasan pada kuda nil meliputi saluran pernapasan yang terdiri atas rongga hidung, pangkal tenggorok (faring), tenggorokan (trachea), cabang tenggorok (bronchus), dan paru-paru (pulmo). Fase pernapasan terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Fase inspirasi adalah proses menarik napas (memasukkan udara pernapasan). Fase ekspirasi adalah proses mengeluarkan napas (mengeluarkan udara pernapasan).

Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada kuda nil yaitu sitem peredaran darah ganda dan tertutup. Peredaran ganda karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah serta darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredaran darah. Alat sirkulasi yaitu jantung yang terdiri menjadi empat ruang yaitu 2 atrium (kiri dan kanan) dan 2 ventrikel kiridan kanan). Sistem peredaran tertutup karena jantung sudah dilengkapi dengan sekat-sekat yang sempurna serta cabang dari pembuluh aorta lebih banyak sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 .




Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Alat-alat yang menyusun sistem ekskresi antara lain ginjal, paru-paru, kulit, dan hati. Ginjal memiliki fungsi untuk menyaring zat-zat sisa yang terkandung dalam darah, seperti sisa hasil metabolisme, hasil perombakan sel darah. Zat-zat yang tak berguna ini akan dikeluarkan bersama urine. Paru-paru mengekresikan sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Sedangkan fungsi kulit sebagai alat ekskresi, yaitu alat pengeluaran zat sisa metabolisme melalui keringat. Hati menghasilkan empedu sebagai hasil perombakan sel darah merah yang rusak dan urea hasil perombakan protein.


Sistem Koordinasi
 Sistem kordinasi ialah suatu sistem yang memrintah dan mengatur semua bagian tubuh. Sistem koordinasi diaturoleh sistem saraf. Sistem saraf berfungsi menanggapi respon yang berasal dari tubuh, baik dari dalam maupun luar tubuh. Sistem saraf terdiri dari saraf sensorik, saraf perantara, dan saraf motorik. Saraf sensorik adalah saraf yang menghantar impuls dari ujung saraf pada alat indra (reseptor) ke pusat saraf. Saraf perantara (interneuron) terdiri dari saraf konektor (saraf yang menghubungkan saraf satu dengan saraf lain) dan saraf adjustor (saraf yang menghubungkan saraf sensorik dengan saraf motorik). Sedangkan, saraf motorik adalah saraf yang menghantarkan impuls dari pusat saraf ke ujung saraf yang terletak pada efektor, misalnya otot.




Rabu, 15 Mei 2013

Ordo Aves (24-27)


Kelompok 11
 1. Darwis Lodifik Nahak              (121434010)
 2. Benedicta Rah Kalbu Aji          (121434026)
 3. Melly Priana Rahayu               (121434014)




Biologi Vertebrata - Ordo Aves (24-27)
Disini kami akan menjelaskan beberapa macam ordo pada kelas Aves, baik dari pembahasan ciri-ciri khususnya, habitat dan tingkah lakunya, serta contoh spesies tentunya.

Ordo Coliiformes:

Contoh: Colius macrourus
Ciri- Ciri Khusus:
1. Kaki bertipepaseri (3 jari kedepan)
2. Jari ke 1 dan ke 4 revresibel
3. Ekor panjang
4. Pemakan serangga
Habitat dan tingkah laku:
Di alam liar, burung-burung ini hidup di daerah semi-gurun dan kering di Afrika timur. Mereka ditemukan  dari pantai barat  Sudan, Ethiopia dan Somalia, di Timur dan selatan  bagian  Afrika Timur dan perbatasan Timur Zaire.
Mereka mampu memutar keempat jari kakinya menghadap ke depan. Jari kaki mereka kuat dan tangkas, dan memungkinkan burung ini  untuk mendaki di sepanjang cabang pohon, dengan kuku, atau menggunakan satu kaki untuk memegang makanan.


Ordo Coraciiformmes:

Contoh: Buceros bicornis (Enggang Gading)
Ciri- Ciri Khusus:
1. Paruh kuat
2. Jari-jari ke-3 dan ke -4 bersatu pada bagian  pangkal.
Habitat dan tingkah laku:
Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam biji telur putih, telur itu terkurung di dalam sarang. Sarang tersebut antara lain terbuat  dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu sarang yang tidak kecil namun cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina.
Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang,maka burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding sarang tersebut,kemudian kedua burung dewasa(jantan dan betina) akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.
Burung enggang gading menyukai habitat hutan yang lebat dengan banyak pohon buah-buahan.


Ordo Piciformes:


Contoh: Dinopium javanense (burung pelatuk)
Ciri- Ciri Khusus:
1. Paruh kuat
2. Bulu ekor kaku,ujungnya runcing
3. Lidah dengan ujung yang kasar atau di lengkapi dengan bayangan seperti bulu. Lidah dapat di julurkan.
Habitat dan tingkah laku:
Burung pelatuk mendapatkan namanya dari kebiasaan beberapa speiesnya menyadap dan mematuk batang pohon dengan paruhnya. Ini adalah alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, dan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau terowongan berliku yang  panjang di pohon. Burung pelatuk hidup di hutan atau habitat di tanah yang banyak kayunya.

Ordo Passeriformes:
Ciri-Ciri Khusus:
1. Kaki berjari-jari empat,3 ke depan dan 1 ke belakang
2. Paruh sesuai dengan memotong
Habitat dan tingkah laku:
Spesies burung dalam ordo Burung pengicau mempunyai otot yang rumit untuk mengatur organ suaranya dan sebagian besar burung-burung dalam ordo ini mempunyai ukuran tubuh relatif lebih kecil dibandingkan burung-burung dalam ordo lainnya.
Hutan dan perkebunan yang tersebar di Irian, Maluku Tengah, Australia, P. Soloman.
Contoh: 
1.      burung emprit (Lonchura punctulata)


2.      burung kutilang (Pycnonotus aurigaster)




3.      burung gereja (Passer montanus)